MAKALAH
ALAM SEMESTA, GALAKSI DAN TATA SURYA
Makalah ini disusun guna memenuhi mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar.
Dosen pengampu: Drs. JS. Sukardjo, M.Si
Disusun oleh:
Ana Saraswati (K8113006)
Fadhila Nuritasari (K8113028)
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN
2013/2014
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari
alam dengan segala isinya atau dengan kata lain Ilmu Pengetahuan Alam adalah
suatu kumpulan pengetahuan secara sistematis tentang gejala alam. Kegiata Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berawal dari
pengamatan dan pencatatan baik terhadap gejala-gejala alam pada umumnya
maupun percobaan-percobaan yang dilakukan dalam laboratorium. Dari hasil
pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum dan teori.
Tata
Surya dan galaksinya merupakan bagian dari pembahasan Ilmu Alamiah Dasar. Tata
Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit lainnya.
Bagaimana
Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata
Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering
muncul dan akan dicoba dijawab dengan makalah ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan
Galaksi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam
semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Awalnya para
ilmuan astronomi menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi
nama teori Egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat
yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan Geosentris.
Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari
dijadikan pusat alam semesta, teori ini diberi nama teori Heliosentris. Namun
saat ini mereka baru menyadari bahwa teori tersebut lebih cocok diterapkan pada
Tata Surya. Dan Tata Surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah
satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Galaksi yang
sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita
cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar
diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni
bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di
langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat
nyamuk jika dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari
samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini
dibuktikan dengan ukurannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan
lebar 10 tahun cahaya dan Tata Surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat
galaksi.
Selain galaksi
Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata telanjang
ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda,
Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar
daripada Milky way.
Tata Surya
Tata Surya
terdiri dari matahari, delapan planet
dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata Surya tak
lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata
Surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal
dengan delapan planet, dari delapan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu
planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan
matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar.
B.
Teori Terbentuknya
Alam Semesta, Galaksi dan Tata Surya
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna
yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan
prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu
dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi
saling bergerak menjauhi satu sama lain.
Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi
baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan diketahui
kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak
antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasil pemotretan satelit, maka
disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi
tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang
menuju merah, yang hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah. Dari hasil
penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan
menipis (kontraksi). Dengan demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang
memulai adanya
pengembangan.
Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori
ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Teori ini menyatakan pada mulanya alam semesta
berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang
sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar
keruang alam semesta. Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar
dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian
meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat
menjauhi pusat ledakan. Sejak itulah dimulai ekspansi yang berlangsung ribuan
juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti
ekspansi tersebut akan berakhir.
Teori
Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut
Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita masih berupa kabut gas
hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya
beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal
pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar
terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun
secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan
dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun
temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang
tetap seperti matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau
100 milyardbintang-bintang, salah satu diantaranya adalah Matahari atau pusat Tata
Surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan dalam galaksi bentuknya menyerupai
lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram. Dimana garis tengahnya
mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya. Matahari atau
pusat Tata Surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Berdasarkan
apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam
galaksi:
Galaksi berbentuk spiral
Galaksi berbentuk elips
Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk
dari matahari adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan
memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak
gumpalan-gumpalan kabut gas maupun galaksi kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi
Andromeda merupakan galaksi terdekat yang juga berbentuk spiral dan jauhnya
870.000 tahun cahaya. Galaksi mengadakan rotasi dengan arah berlawanan dengan
jarum jam.
T Hipotesis Nebular
Dikemukakan
oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem Tata Surya
terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule).
Pada proses kondensasi ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin
terbentuklah planet beserta satelitnya yang mengelilingi pusat, pusatnya itu
menjadi sebuah bintang/matahari.
T Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Disebut
Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat
yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari
bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan
pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara
matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari
matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan
di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak
kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi
matahari.
T Teori Tidal/Teori Pasang Surut
Dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan
Harold Jeffreys (1919). Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang
yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti
peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian
massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan
cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan
ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk
planet-planet.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di
bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet
raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran
kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu
itu maka besarnya planet-planet itu berbeda-beda yang terdekat dan terjauh
besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.
T Teori Awan Debu
Dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940)
kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata Surya terbentuk dari
gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses
pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu
membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang
tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian
tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, Bagian
inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar
sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil,
Gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
T Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu
matahari mungkin merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak
menjadi kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka
kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi
planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.
C. Sistem Tata Surya
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama
Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam
semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14
abad lamanya dianut orang.
Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas
Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan
seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi matahari
sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil
pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat
bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan
fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah
adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih
banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua
benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata
Surya.
Planet di dalam Tata Surya kita dapat dibagi
menjadi 2 golongan :
1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri
umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak
antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan
angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis
tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun kurang
padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap
sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari matahari.
Kesamaan planet di
dalam Tata Surya :
a.
Berevolusi (beredar
mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi
(bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah
berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir
tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
b.
Bentuk lapisan planet
mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai
lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang
masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
c.
Selain lintasannya yang
sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang
satu dengan lainnya hampir berhimpitan.
D.
Bagian-Bagian Tata Surya
1. Matahari
Matahari merupakan Tata Surya yang paling besar, dimana 89% massa Tata
Surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan Tata Surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit :
fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan
derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer.Kulit fotosfer
suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir semua
cahaya.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
·
Merupakan sumber energi
(sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya
juga berasal dari matahari.
·
mengontrol stabilitas
peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan,
tahun serta mengontrol peredaran planet lain.
·
Dengan mempelajari
matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari
bintang-bintang lain.
2. Planet Merkurius
Merupakan
planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit
atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu
perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari
sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari
diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di
Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Venus
menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora
yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau
20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer)
yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan
oksigen. Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km,
Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari)
selama 225 hari.
4. Planet Bumi
Bumi
menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km.
Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi
mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan
revolusi selama 365 ¼ hari. Massa jenis bumi rata-rata + 5,52.
Gerak Rotasi Bumi
Pepatan
bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola.Titik
pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani
seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia
mengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang bumi berputar pada
sumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah
revolusi.
Akibat Rotasi Bumi
·
Gerak semu harian dari
matahari yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda
langit lainnya terbit dari Timur dan terbenam di barat.
·
Pergantian siang dan
malam, di mana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedang
separuh bola lainnya mengalami kegelapan (malam).
·
Penyerongan/penyimpangan
arah angin, arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum Buys Ballot.
Arus-arus hawa (angin) tidak begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah
minimum, tetapi membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri
bagi belah bulatan selatan.
·
Penggelembungan di
katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.
·
Timbulnya gaya
sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya
tarik hingga arah vertikal tidak tepat menuju ke titik pusat bumi, terkecuali
di katulistiwa dan di kutub.
·
Adanya dua kali air
pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
·
Perbedaan waktu antara
tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.
Gerak Revolusi Bumi
Berkat
penyelidikan para sarjana : Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka
susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam
susunan ini bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi
selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :
·
Pergantian
4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU)
·
Perubahan
lamanya siang dan malam.
·
Terlihatnya
rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam
revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama,
maka orbit-orbit setiap planet memiliki bentuk bangun elips.
Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi
mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara
gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya
gravitasi bumi.
Waktu
Waktu
24 jam dalam sehari semalam adalah berdasarkan gerak semu matahari dalam
membuat satu revolusi lengkap. Bagi tujuan sehari-hari maka kita menggunakan
waktu solar.Bagi keperluan tujuan astronomi atau perjalanan antar planet maka
digunakan waktu sideris yang 4 menit lebih awal dari waktu solar.
5. Planet Mars
Jarak
planet Mars dengan matahari 226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km dan
revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang
dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada
air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih
merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu
phobus dan daimus.
6. Planet Yupiter
Merupakan
planet terbesar bergaris tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan
mempunyai kurang lebih 14 satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter
mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen,
albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya
2,6 kali gravitasi bumi.
7. Planet Saturnus
Merupakan
planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam
dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis
0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas yang
terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus
mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.
8. Planet Uranus
Jarak
Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun, rotasinya
10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur
ke barat.Uranus bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat
Voyager pada Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit.
9. Planet Neptunus
Jaraknya
dengan matahari 4470 juta km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali
putar.Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak
berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus.
E.
Benda-Benda Lain dalam Tata Surya
Planetoida/Asteroida
Pada
tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit yang berdiameter
+ 900 km beredar mengelilingi matahari pada jarak
antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000 buah. Benda-benda langit itu
disebut Planetoida. Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid
Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
Komet/Bintang Berekor
Merupakan
kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap yang
berdiameter + 100.00 km (termasuk selubung
gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20 km.
Cahaya
matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar
ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi dan gas yang
berpendar memancarkan cahaya.
Meteor/Bintang Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya
< 1 gram. Merupakan semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan
rata-rata 60 km/detik.Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi,
karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan nampak berpijar. Gerak
meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jika meteor akan nampak
memasuki atmosfer bumi karena suhunya yang tinggi meteor itu akan hancur sampai
kepermukaan bumi.
Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang
menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut mengandung
besi dan nikel.
Satelit
Merupakan
pengiring planet yang bersama-sama mengelilingi matahari. Satelit bumi yaitu
bulan. Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang berotasi dalam 1 hari dan
berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403 km.
Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
·
Massa
bulan = 1/10 massa bumi.
·
Diameter
bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000 km
·
Gravitasi
bulan = 1/6 gravitasi bumi
Permukaan
bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Dipermukaan bulan tidak ada
hawa mengakibatkan :
·
Suhu
berubah sangat cepat, suhu tertinggi 100oC dan terendah -173oC.
·
Bunyi
tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi.
·
Langit
tampak kelam
·
Tidak
ada peredaran air, sehingga kering kerontang.
KESIMPULAN
Alam semesta merupakan suatu kumpulan dari makromos
dan mikromos. Sedangkan galaksi adalah sebuah sistem
yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala
bentuk manifestasinya, antara lain bintang
neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang.
Tata Surya
adalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata Surya
adalah bagian kecil dari galaksi. Tata Surya kita terdiri dari matahari dan
planet dan benda-benda langit lainya.
Teori
terbentuknya alam semesta ada 2 yaitu Teori Keadaan Tetap dan Teori Dentuman
Besar atau teori Big-Bang. Dan teori terbentuknya Tata Surya dan galaksi ada
5,yaitu Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, Teori Tidal atau Teori
Pasang Surut, Teori Awan Debu dan Teori Bintang Kembar.
Sistem Tata
Surya terdiri dari dua yaitu planet kecil dan planet raksasa. Planet kecil
terdiri dari Merkurus, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan Planet Raksasa terdiri
dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus yang lintasanya jauh dari matahari.
Bagian-bagian Tata
Surya ada Matahari, Planet Merkurius, Planet Venus, Planet Bumi, Planet Mars,
Planet Yupiter, Planet Saturnus, Planet Uranus, Planet Neptunus, Planetoida
atau Asteroida, Komet, Meteor, dan Satelit.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardjo, JS, dkk. 2005. Ilmu Kealaman Dasar.
Surakarta: UNS Press
http://
edukasi.kompasiana.com/2012/01/10/teori-terbentuknya-alam-semesta-tata-surya-dan-bumi/
http://erabaru.net/iptek/55-iptek/11077-bagaimana-galaksi-terbentuk