Senin, 07 April 2014

Dampak Daycare Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

Dampak Daycare
Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah: Pengembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
Dosen Pengampu: Adriani Rahma P


Disusun Oleh:
1.    Afafi Zakiyati        (K8113001)
2.    Ana Saraswati        (K8113006)




Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2014
PENDAHULUAN

Sekarang ini wanita karier merupakan sebuah trend dalam masyarakat. Bahkan banyak dari wanita jaman sekarang lebih memilih bekerja diluar daripada dirumah, mengurus rumah dan mengurus anak. Selain itu, masa cuti yang diberikan pada wanita pekerja hanyalah sedikit yaitu hanya tiga bulan ketika melahirkan anak. Maka dari itu, solusi yang biasanya ditempuh yaitu mencari pengasuh anak, baik dititipkan kepada sanak saudara maupun dititipkan pada Tempat Penitipan Anak atau Daycare.
Daycare atau Tempat Penitipan Anak merupakan bentuk pendidikan nonformal dari Pendidikan Anak Usia Dini. Daycare berperan sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. Daycare merupakan layanan PAUD yang menyelenggaran pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dengan prioritas anak usia dibawah empat tahun. Daycare merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang berusaha mengabungkan dua tujuan, yaitu tujuan pengasuhan karena orang tua anak bekerja serta tujuan pendidikan melalui program-program Pendidikan Anak Usia Dini.
Dilihat dari berbagai sudut pandang, Daycare memiliki dampak yang positif juga dampak yang negatif. Daycare tampaknya mempengaruhi perkembangan kognitif dan perkembangan sosialemosional anak. Makalah ini akan menyampaikan seberapa besar pengaruh Daycare terhadap perkembangan anak.


PEMBAHASAN

A.    Pengertian Daycare
Daycare adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. Daycare merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari ketika asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Maka dari itu, Daycare hanya berperan sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai pengganti asuhan orangtua. Jadi, jika karena alasan orang tua tidak sempat mendampingi dan memperhatikan anak sehingga dititipkan pada institusi seperti child Daycare center, hal ini tidak menyelesaikan masalah namun juga akan menimbulkan beberapa masalah yaitu pengurangan attachment emosional anak dengan orangtuanya, mempengaruhi perkembangan kognitif anak, dan menyebabkan anak mudah terpengaruh oleh teman sebaya.
B.    Tujuan Daycare
o    Memberikan layanan pembelajaran dan pengasuhan kepada anak-anak usia 0-4 tahun yang terpaksan ditinggal orang tuanya karena bekerja atau halangan lainnya.
o    Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya.

C.    Filsafat  Pendidikan dalam Daycare
Filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih dan Asuh. Adapun maksud dari filsafat tersebut adalah:
1.    Tempa
Tempa adalah upaya mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga secara teratur dan terukur, serta aktivitas jasmani sehingga anak memiliki fisik yang kuat, lincah, daya tahan dan disiplin tinggi.
2.    Asah
Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan seluruh potensinya. Kegiatan bermain yang bermakna, menarik dan merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk melakukan, mengekplorasi, memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan gaya belajar anak.
3.    Asih
Asih merupakan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya dari perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan mental dan eksploitasi.
4.    Asuh
Asuh merupakan proses pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk perilaku dan kualitas kepribadian dan jatidiri anak dalam hal:
•    Integritas, iman dan taqwa
•    Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan
•    Rasa tanggung jawab, jiwa ksatria, dan sportivitas
•    Jiwa kebersamaan, demokratis, dan tahan uji
•    Jiwa tanggap, daya kritis dan idealisme
•    Optimis dan keberanian mengambil resiko
•    Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional.
D.    Prinsip-Prinsip Daycare
1.    Berorientasi pada kebutuhan anak.
Pada  dasarnya  setiap  anak memiliki  kebutuhan  dasar  yang  sama,  seperti kebutuhan  fisik,  rasa aman, dihargai,  tidak dibeda-bedakan, bersosialisasi, dan kebutuhan untuk diakui. Anak tidak bisa belajar dengan baik apabila dia lapar, merasa tidak aman/ takut, lingkungan tidak sehat, tidak dihargai atau diacuhkan  oleh  pendidik  atau  temannya.  Hukuman  dan  pujian  tidak termasuk  bagian  dari  kebutuhan  anak,  karenanya  pendidik  tidak menggunakan  keduanya  untuk  mendisiplinkan  atau  menguatkan  usaha yang ditunjukkan anak.
2.    Sesuai dengan perkembangan anak.
Setiap usia mempunyai tugas perkembangan yang berbeda, misalnya pada usia 4 bulan pada umumnya anak bisa tengkurap, usia 6 bulan bisa duduk, 10 bulan bisa berdiri, dan 1 tahun bisa berjalan. Pada dasarnya semua anak memiliki pola perkembangan yang dapat diramalkan, misalnya anak akan bisa berjalan setelah bisa  berdiri.  Oleh  karena  itu  pendidik  harus  memahami  tahap  perkembangan anak  dan  menyusun  kegiatan  sesuai  dengan  tahapan  perkembangan  untuk mendukung pencapaian tahap perkembangan yang lebih tinggi.
3.    Sesuai dengan keunikan setiap individu.
Anak  merupakan  individu  yang  unik,  masing-masing  mempunyai  gaya belajar  yang  berbeda.  Ada  anak  yang  lebih  mudah  belajarnya  dengan mendengarkan  (auditori),  ada  yang  dengan melihat  (visual)  dan  ada  yang harus dengan bergerak (kinestetik). Anak juga memiliki minat yang berbeda-beda  terhadap  alat/  bahan  yang  dipelajari/digunakan,  juga  mempunyai temperamen  yang  berbeda,  bahasa  yang  berbeda,  cara  merespon lingkungan,  serta  kebiasaan  yang  berbeda.  Pendidik  seharusnya mempertimbangkan perbedaan  individual anak, serta mengakui perbedaan tersebut  sebagai  kelebihan  masing-masing  anak.  Untuk  mendukung  hal tersebut  pendidik  harus  menggunakan  cara  yang  beragam  dalam membangun  pengalaman  anak,  serta  menyediakan  ragam  main  yang cukup.
4.    Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.
Pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Melalui bermain anak  belajar  tentang:  konsep-konsep  matematika,  sains,  seni  dan
kreativitas,  bahasa,  sosial,  dan  lain-lain.  Selama  bermain,  anak mendapatkan  pengalaman  untuk  mengembangkan  aspek-aspek/nilai-nilai moral,  fisik/motorik,  kognitif,  bahasa,  sosial  emosional,  dan  seni. Pembentukan  kebiasaan  yang  baik  seperti  disiplin,  sopan  santun,  dan lainnya dikenalkan melalui cara yang menyenangkan.

E.    Dampak Daycare
1.    Anak akan mengembangkan rasa tidak percaya
Setiap anak membutuhkan perhatian dan penanganan yang stabil, kontinyu, dan dapat diprediksikan. Menurut pandangan psikoanalisa, kebutuhan akan kasih sayang yang intensif dan stabil hanya diperoleh dalam hubungan antara anak dengan sang ibu/pengasuh utama; dan hal itu dialami dalam setahun pertama kehidupan anak. Salah seorang ahlinya yaitu Fraiberg (1977) mengemukakan, bahwa dalam Daycare center setiap anak harus mau menerima perhatian yang tidak penuh karena pegasuhnya harus membagi waktu dan perhatian pada anak-anak yang lain. Belum lagi kalau pada saat pertengahan program, pengasuh tersebut keluar dari pekerjaan dan digantikan dengan orang baru. Maka anak akan bertemu orang atau pengasuh baru lagi. Mungkin saja hal ini tidak diperhitungkan oleh orang tua. Padahal, bagi anak hal ini menjadi faktor penting karena sejak usia dini sang anak belajar membangun kepercayaan terhadap seseorang sampai hubungan tersebut stabil. Namun jika justru yang dihadapi adalah situasi yang tidak pasti, selalu berubah dan unpredictable, maka akan sulit bagi si anak untuk belajar menumbuhkan rasa percaya dalam dirinya. Maka kemudian hari, anak akan menerapkan pola pertemanan yang hit and run, atau pun solitaire sebagai antisipasi jika dirinya sewaktu-waktu ditinggalkan dan dikecewakan.
2.    Perkembangan Sosial
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kagan, anak yang dititipkan pada Daycare memiliki kapasitas intelektual, emosional dan sosial yang hampir sama dengan anak-anak yang diasuh oleh keluarga atau orangtua sendiri walaupun dalam Daycare anak diasuh oleh pengasuh yang berkompeten dan diasuh secara intensif.
Anak yang diasuh dalam Daycare lebih mudah untuk bersosialisasi dengan orang lain karena lingkungan harianya merupakan lingkungan sosial yang besar. Di Daycare anak mendapat kesempatan yang lebih luas untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain seusianya dibandingkan di rumah (hanya berdiam diri tanpa ada sosialisasi diluar rumah), sehingga lebih terekspos pada berbagai pengalaman dan pemikiran. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Miami menemukan bahwa anak-anak yang dititipkan di Daycare yang berkualitas, tidak hanya memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, tapi juga memiliki kepercayaan diri yang kuat dan kemampuan memimpin (leadership).
3.    Perkembangan Komunikasi
Daycare  dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan sistem imun anak. Anak yang dititipkan di Daycare secara signifikan tidak memiliki keterlambatan bicara pada usia 3 tahun dibandingkan mereka yang hanya diawasi di rumah oleh orang tua atau baby sitter.
“Anak pada umur 1 dan 1,5 tahun yang kesehariannya di Daycare umumnya dapat menerima stimulasi bahasa secara intensif dari anak-anak seumurannya dibandingkan mereka yang hanya tinggal di rumah. Hal ini akan lebih membantu kemampuan mereka berbahasa,” kata Ratib Lekhal, kandidat doktor di Norwegian Institute of Public Health, Depertement of Children and Adolescent Mental Health.
Hasil studi dari University of North Carolina menunjukkan bahwa anak-anak yang dititipkan pada Daycare yang berkualitas memiliki kemampuan kognitif dan bahasa yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan seperti yang diberikan oleh Daycare tersebut.
4.    Kualitas dari Daycare
 Masalah lain dari Daycare yaitu sulitnya untuk menemukan Daycare yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan setiap anak yang punya problem berbeda-beda pada masanya dan yang menuntut penanganan yang spesifik, karena biasanya pengasuh Daycare menyamaratakan semua anak dan tidak mungkin kalau pengasuh akan memberikan masing-masing anak pelayanan yang terbaik karena pengasuh harus mengurus banyak anak sekaligus.
Selain itu dalam faktor kebersihan dan kesehatan lingkungan juga perlu menjadi bahan pertimbangan, karena banyak anak-anak berkumpul yang mungkin saja mempunyai penyakit tertentu yang mudah menular pada anak lain. Kemungkinan besar, tidak semua pengasuh atau pun pekerja di Daycare tersebut dibekali dengan latihan dan pengetahuan yang memadai tentang kesehatan, kebersihan, penyakit dan penanganannya. Oleh karena itu perlu adanya dokter dalam Daycare tersebut. Namun kedekatan antar anak dalam Daycare juga dapat membantu meningkatkan kesehatan anak. Anak yang berada di Daycare lebih sering terserang penyakit, tapi pada umur 5tahun, mereka memiliki pertahanan dan imunitas lebih daripada anak yang hanya tinggal di rumah.
5.    Perkembangan kognitif dan emosional
Pengalaman atau pun bimbingan yang diberikan selama berlangsungnya Daycare, memang tidak akan menghambat atau pun mendorong perkembangan intelektual anak. Namun, Daycare dapat menolong anak-anak dari golongan ekonomi lemah dan dari lingkungan yang beresiko tinggi mengalami penurunan IQ dari penanganan/pendidikan yang tidak memadai. Apalagi dari lingkungan atau orang tua yang tidak mendukung dengan tumbuh kembang anak, yang ia hanya memberikan asupan makanan tanpa memperhatikan perkembangan anak. Anak-anak yang ikut serta dalam program Daycare, akan memperlihatkan peningkatan interaksi, baik dalam bentuk positif maupun negatif dengan teman-teman mereka. Dalam segi positifnya anak mau tidak mau anak akan bersosialisasi dengan anak lainnya dalam lingkup tersebut karena dalam waktu yang lama ia akan berinteraksi dengan mereka walaupun dalam segi negatifnya ia hanya bersosialisasi dengan di lingkungan Daycare.
Penelitian yang dilakukan oleh Belsky di tahun 1984 menemukan bahwa bayi yang menghabiskan rata-rata sebanyak 20 jam seminggunya dalam program pengasuhan non-maternal (seperti halnya Daycare) selama tahun pertama kehidupannya, beresiko tinggi mengalami insecure attachment terhadap sang ibu dan peningkatan agresivitas, ketidaktaatan, atau bahkan kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial pada saat mereka memasuki tahap preschool dan sekolah dasar. Namun demikian tidak berlaku bagi anak yang usianya 1 tahun ke atas.
Salah satu penelitian yang dilakukan di Amerika menampilkan salah satu faktanya, bahwa anak-anak yang diikutsertakan dalam program Daycare dalam rentang waktu yang cukup lama menunjukkan peningkatan agresivitas terhadap sesama dan terhadap orang dewasa, dan menunjukkan penurunan sikap kooperatif terhadap orang dewasa.
Mengenai baik buruk Daycare, maka Katleen McCartney seorang ahli pengasuhan anak menyarankan:
•    Orang tua haruslah menyadari bahwa kualitas pengasuhan orangtua adalah faktor kunci dalam perkembangan anak.
•    Orang tua harus berkomitmen untuk menjadi orang tua yang baik.
•    Orang tua hendaknya mengawasi perkembangan anak mereka.
•    Apabila terpaksa memakai jasa penitipan anak, hendaklah orang tua memilih tempat pentipan anak yang benar-benar baik.
F.    Kriteria Daycare yang baik menurut penelitian Jerome Kagan dan koleganya di Universitas Harvard yaitu:
o    Penitipan anak haruslah mempunyai dokter anak.
o    Direktur atau kepala sekolah yang tidak mengajar.
o    Rasio anak dengan guru yaitu 3:1
o    Harus mempunyai pembantu guru selain guru utama.
o    Guru dan pembantu guru harus terlatih untuk sering tersenyum untuk berbicara dengan bayi dan menyediakan lingkungan yang aman bagi para bayi, termasuk mainan-mainan yang merangsang.


KESIMPULAN

Dari berbagai pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan peneliti masih berpendapat bahwa Daycare yang benar-benar berkualitas memang dapat menjadi alternatif program pengasuhan terhadap anak-anak. Adapun pengaruh dari Daycare tergantung dari kualitas, lamanya waktu keikutsertaan, serta kualitas yang sebenarnya terjalin antara anak dengan orang tua di luar waktu Daycare.
Jadi, orangtua yang hendak mengikutsertakan anak dalam program Daycare haruslah memperhatikan dengan seksama, apakah sesuai dengan kebutuhan yang sedang dihadapi oleh sang anak, dan apakah memang benar-benar dibutuhkan, dalam arti bukan karena semata-mata mengikuti mode saja.
Selain itu, faktor kebersihan dan keamanan juga selayaknya menjadi bahan pertimbangan mengingat di Indonesia masih mudah terjadinya penularan penyakit yang bermacam-macam. Keberadaan ahli gizi, tim medis dan psikolog dalam Daycare center bisa menjadi nilai tambah yang sangat bermanfaat untuk memonitor perkembangan anak.


DAFTAR PUSTAKA
http://ferdinanddaniel.wordpress.com/2012/01/07/apakah-program-child-Daycare-perlu-bagi-anak-anda/
http://www.rumahshine.org
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak, Edisi ketujuh, jilid dua. Jakarta: Erlangga.

Rabu, 20 November 2013

Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya


MAKALAH
ALAM SEMESTA, GALAKSI DAN TATA SURYA
Makalah ini disusun guna memenuhi mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Dosen pengampu: Drs. JS. Sukardjo, M.Si



Disusun oleh:
Ana Saraswati                  (K8113006)
Fadhila Nuritasari             (K8113028)




PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2013/2014
PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya atau dengan kata lain Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan pengetahuan secara sistematis tentang gejala alam. Kegiata Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berawal dari pengamatan dan pencatatan baik terhadap gejala-gejala alam  pada umumnya maupun percobaan-percobaan yang dilakukan dalam laboratorium. Dari hasil pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum dan teori.
Tata Surya dan galaksinya merupakan bagian dari pembahasan Ilmu Alamiah Dasar. Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit lainnya.
Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dan akan dicoba dijawab dengan makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Galaksi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.




PEMBAHASAN
A.    Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Awalnya para ilmuan astronomi menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori Egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan Geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, teori ini diberi nama teori Heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teori tersebut lebih cocok diterapkan pada Tata Surya. Dan Tata Surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam),  gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat nyamuk jika dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukurannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan Tata Surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Selain galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar daripada Milky way.
Tata Surya
Tata Surya terdiri dari matahari, delapan  planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata Surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata Surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal dengan delapan planet, dari delapan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar.
B.     Teori Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi dan Tata Surya
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain.
Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan diketahui kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju merah, yang hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah. Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dengan demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.
Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Teori ini menyatakan pada mulanya alam semesta berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta. Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Sejak itulah dimulai ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti ekspansi tersebut akan berakhir.
Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang tetap seperti matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyardbintang-bintang, salah satu diantaranya adalah Matahari atau pusat Tata Surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram. Dimana garis tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya. Matahari atau pusat Tata Surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam galaksi:
Galaksi berbentuk spiral
Galaksi berbentuk elips
Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk dari matahari adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan kabut gas maupun galaksi kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan galaksi terdekat yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya. Galaksi mengadakan rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam.
T  Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem Tata Surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule). Pada proses kondensasi ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin terbentuklah planet beserta satelitnya yang mengelilingi pusat, pusatnya itu menjadi sebuah bintang/matahari.
T  Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
T   Teori Tidal/Teori Pasang Surut
Dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys (1919). Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet itu berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.
T  Teori Awan Debu
Dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata Surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, Gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
T  Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.
C.    Sistem Tata Surya
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.
Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.
Planet di dalam Tata Surya kita dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1.      Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat dengan matahari.
2.      Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari matahari.
Kesamaan planet di dalam Tata Surya :
a.       Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
b.      Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
c.       Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.
D.    Bagian-Bagian Tata Surya
1.      Matahari
Matahari merupakan Tata Surya yang paling besar, dimana 89% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan Tata Surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer.Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
·         Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
·         mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran planet lain.
·         Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
2.      Planet Merkurius
Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
3.      Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen. Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.
4.      Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Massa jenis bumi rata-rata + 5,52.
Gerak Rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola.Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah revolusi.
Akibat Rotasi Bumi
·         Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur dan terbenam di barat.
·         Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami kegelapan (malam).
·         Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi belah bulatan selatan.
·         Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.
·         Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub.
·         Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
·         Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.
Gerak Revolusi Bumi
Berkat penyelidikan para sarjana : Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :
·         Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU)
·         Perubahan lamanya siang dan malam.
·         Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet memiliki bentuk bangun elips.
Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
Waktu
Waktu 24 jam dalam sehari semalam adalah berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Bagi tujuan sehari-hari maka kita menggunakan waktu solar.Bagi keperluan tujuan astronomi atau perjalanan antar planet maka digunakan waktu sideris yang 4 menit lebih awal dari waktu solar.
5.      Planet Mars
Jarak planet Mars dengan matahari 226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan daimus.
6.      Planet Yupiter
Merupakan planet terbesar bergaris tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan mempunyai kurang lebih 14 satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
7.      Planet Saturnus
Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.
8.      Planet Uranus
Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun, rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke barat.Uranus bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit.
9.      Planet Neptunus
Jaraknya dengan matahari 4470 juta km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali putar.Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus.
E.     Benda-Benda Lain dalam Tata Surya
Planetoida/Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit yang berdiameter + 900 km beredar mengelilingi matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000 buah. Benda-benda langit itu disebut Planetoida. Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
Komet/Bintang Berekor
Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter + 100.00 km (termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20 km.
Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
Meteor/Bintang Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi.
Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut mengandung besi dan nikel.
Satelit
Merupakan pengiring planet yang bersama-sama mengelilingi matahari. Satelit bumi yaitu bulan. Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang berotasi dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403 km. Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
·         Massa bulan = 1/10 massa bumi.
·         Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000 km
·         Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi
Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Dipermukaan bulan tidak ada hawa mengakibatkan :
·         Suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi 100oC dan terendah -173oC.
·         Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi.
·         Langit tampak kelam
·         Tidak ada peredaran air, sehingga kering kerontang.
KESIMPULAN
Alam semesta merupakan suatu kumpulan dari makromos dan mikromos. Sedangkan galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam),  gas dan debu kosmik medium antarbintang.
Tata Surya adalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata Surya adalah bagian kecil dari galaksi. Tata Surya kita terdiri dari matahari dan planet dan benda-benda langit lainya.
Teori terbentuknya alam semesta ada 2 yaitu Teori Keadaan Tetap dan Teori Dentuman Besar atau teori Big-Bang. Dan teori terbentuknya Tata Surya dan galaksi ada 5,yaitu Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, Teori Tidal atau Teori Pasang Surut, Teori Awan Debu dan Teori Bintang Kembar.
Sistem Tata Surya terdiri dari dua yaitu planet kecil dan planet raksasa. Planet kecil terdiri dari Merkurus, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan Planet Raksasa terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus yang lintasanya jauh dari matahari.
Bagian-bagian Tata Surya ada Matahari, Planet Merkurius, Planet Venus, Planet Bumi, Planet Mars, Planet Yupiter, Planet Saturnus, Planet Uranus, Planet Neptunus, Planetoida atau Asteroida, Komet, Meteor, dan Satelit.



DAFTAR PUSTAKA
Sukardjo, JS, dkk. 2005. Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UNS Press
http:// edukasi.kompasiana.com/2012/01/10/teori-terbentuknya-alam-semesta-tata-surya-dan-bumi/
http://erabaru.net/iptek/55-iptek/11077-bagaimana-galaksi-terbentuk